Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
DARI RUMAH DUKA : WAKIL REKTOR III MENGATAKAN SALAH SATU TIANG PENYANGGA UNIPA YANG KUAT TELAH PATAH.
Oleh:
Mantan Dekan FSB Unipa Alm. Andreas Jefri Deda, S.Pd, MA, telah meninggal pada Sabtu (30/10). di kebumikan hari Minggu (31/10). Ibadah pemakaman dilaksanakan di rumah duka kampung Yoka Jayapura. Sebelum ibadah di awali dengan pembacaan daftar riwayat hidup almarhum kemudian lanjutkan dengan sambutan duka dari kampus Unipa yang disampaikan oleh Wakil Rektor III Universitas Papua (Unipa), Dr. Keliopas Krey, S.Pd, M.Si yang hadir pada saat itu.
Dr. Kelly Krey dalam sambutannya mengatakan “saya mewakili Rektor Universitas Papua menyampaikan bela sungkawa yang sangat mendalam, kami merasa sangat kehilangan salah satu tenaga edukatif di Unipa, kematian Alm. Andi membuat kami kehilangan tiang penyangga unipa yang kuat untuk membangun pendidikan di tanah Papua ini” namum demikian kami percaya bahwa Tuhan yang memiliki hidup dan kehidupan ini mempunyai rencana yang indah, oleh karena itu kita hanya bisa merelakakan kepergian beliau dan mengenang semua kebaikan yang di tinggalkan almarhum kepada kita smua yang masih hidup.
Krey juga menyampaikan terima kasih kepada Istri dan anak-anak almarhum yang sudah mendampingi bapak selama melaksanakan tugas di Unipa dan juga sebagai Pembina adik-adik Mahasiswa di Asrama Jayapura, selain itu beliau mewakili seluruh sivitas akademika menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada almarhum dan keluarga apabila selama melaksanakan tugas sebagai dosen pihak unipa telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan baik dari pimpinan, sesama dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa.
Mengahiri sambutannya wakil Rektor III berdiri menghadap ke almarhum kemudian memberikan penghormatan dengan penuh kesedihan dan mengatakan “Selamat jalan kaka Andi Tuhan menyambut kaka Andi di Surga”. Sesudah memberikan sambutan, Wakil Rektor III menyerahkan bantuan kepada keluarga almarhum.
Mantan Dekan Fakultas Sastra memberikan kontribusi di dunia akademik sangat membaggakan. Seorang sastrawan Papua yang hebat, beliau banyak memberikan sumbangan pikiran dan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Ibadah pemakaman yang di pimpin oleh pedeta dari jemaat GKI Ebenhaezer kampung Yoka itu berjalan dalam suasana penuh haru itu di hadiri oleh rekan kerja di Fakultas Sastra, mahasiswa Unipa serta rekan-rekan kerja dari berbagai elemen di sekitar Jayapura termasuk Bupati Jayapura yang di wakili oleh Staf ahli. (m/i).