Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
Dr. Meky Sagrim Dilantik oleh Sekjen Kemendikbud Sebagai Rektor Unipa Periode Tahun 2020-2024
Oleh:
Manokwari, ppid.unipa.ac.id (18/5), Sekretaris Jenderal (SEKJEN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI hari ini Senin (18/5) telah melantik Dr. Meky Sagrim, SP, M.Si sebagai Rektor Universitas Papua (UNIPA) yang baru periode tahun 2020-2024, menggantikan Rektor sebelumnya Dr. Ir. Jacob Manusawai, M.H, bertempat di Aula utama Unipa Manokwari. Walaupun upacara pelantikan ini digelar via Online di tengah Pandemi Covid-19 tetapi tidak mengurangi makna pelantikan itu sendiri. Acara yang berlangsung aman dan lancar tersebut di hadiri beberapa tamu dan undangan diantaranya Gubernur Papua Barat, Sekretaris Daerah (SEKDA) Papua Barat, Bupati Manokwari, Bupati Manokwari Selatan dan beberapa MUSPIDA di lingkungan Provinsi Papua Barat serta pimpinan lembaga dan BUMN.
Sekjen Kemendikbud Prof. Ainum, Na’im, Ph.D, dalam amanat pelantikan mengatakan “Pendidikan manusia Indonesia seutuhnya harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan tentulah memperhatikan perilaku pendidikan itu sendiri yaitu manusianya. Insan-insan pendidikan haruslah dilihat sebagai subyek bukan sebagai obyek. Untuk itu KEMENDIKBUD yang bertangungjawab atas kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan yang digulirkan haruslah memberikan kebebasan kepada insan pendidikan untuk berkreasi, berinovasi dan berpartisipasi aktif dalam memajukan dunia pendidikan. Peran Pendidikan Tinggi sangat besar untuk membangun watak dan peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Tinggi harus senantiasa bersikap inovatif, rensponsif, kreatif dan berdaya saing global untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan” kata Prof. Ainum.
“Kampus merdeka merupakan suatu lompatan besar yang akan memberikan peluang bagi sistem pendidikan kita untuk berkembang secara lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan jaman sekarang. Terdapat 4 (empat) kebijakan penting kampus merdeka yang akan mengubah kultur pembelajaran menjadi lebih inovatif. Yang pertama mengenai pembukaan program Studi baru, kedua mengenai Akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi, ketiga Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH) atau mengenai Proses menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum dan yang keempat mengenai hak belajar bagi mahasiswa untuk menempuh proses pembelajaran sebagai subjek pembelajaran yang lebih fleksibel di luar program studi” katanya lagi.
Mengacu pada kebijkan kampus merdeka, Prof. Ainum Na'im, yang juga merupakan orang nomor dua di lingkungan Kemendikbud mohon kepada Rektor yang baru dilantik untuk "memberikan ide-idenya dalam mengembangkan kurikulum dan program-program di Perguruan Tinggi yang menjadi amanahnya sehigga menjadi konsisten dengan strategi kampus merdeka tersebut dan juga menjawab tantangan- tantangan ke depan dan akhirnya menghasilkan lulusan-lulusan yang lebih inovatif".
Prof. Ainum juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Rektor periode sebelumnya atas pengabdiannya yang sudah memimpin Unipa pada periode lalu.
Menanggapi amanat Sekjen Mendikbud, Dr.Meky Sagrim, Rektor terpilih untuk tahun periode
2020-2024 mengatakan bahwa dirinya akan berusaha untuk memajukan sesuai dengan Unipa dari PTN Satker menjadi PTN-BH atau BLU dengan berbagai usaha diantaranya meningkatkan Akreditasi kampus, perbaikan Laboratorium, peningkatan SDM di lingkungan Unipa, peningkatan layanan Internet, membangun kerjasama dengan Pemerintah dan berbagai pihak juga kebijakkan lainnya. Pak Meky Sagrim juga berharap kerjasama dan dukungan seluruh Civitas Akademika untuk kemajuan Unipa menjadi Perguruan Tinggi yang unggul sehingga dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia. (m/i)