Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
Mahasiswa Biologi UNIPA Berhasil Membuat HAND SANITIZER Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
Oleh:
Manokwari, ppid.unipa.ac.id, (19/3), Mewabahnya Virus Corona di Indonesia, membuat panik seluruh masyarakat termasuk Masyarakat kota Manokwari. Kepanikan warga menyebabkan beberapa barang penting untuk melindungi diri dari Virus Corona menjadi langka dan harganya mahal dipasaran, seperti masker dan Hand Sanitizer . Guna mengatasi permasalahan tersebut, beberapa Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Papua Manokwari Papua Barat membuat Hand Sanitizer atau pembersih tangan yang sesuai dengan Standar yang ditentukan oleh World Health Organization,(WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.
Kepala Laboratorium Bioologi Fakultas MIPA Unipa Dr. Maria Masorra, S.Si, M.Si, kepada Humas Unipa mengatakan “Tujuan utama membuat Hand Sanitizer ini adalah untuk mengatasi kelangkaan pembersih tangan di kota Manokwari lebih khusus untuk mahasiswa dan dosen, yang sampai saat ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih berjalan. “Kalau mahasiswa dan dosen membutuhkan Hand Sanitizer yang kami buat, bisa ambil di Laboratorium(Lab) Biologi MIPA tetapi bawa wada sendiri karena kami terkendala dengan wada untuk menampung Hand Sanitizer tersebut”. Dr. Maria (Kepala Laboratoium Biologi) menambahkan kalau Hasil uji antibakteri terhadap hand sanitezer ini menunjukkan hasil positif atau mampu membunuh bakteri sedangkan uji antivirus corona kita belum bisa dilakukan karena peralatan Lab. Terbatas " katanya
Salah satu Mahasiswa Jurusan Biologi Sevian A. Maahury menjelaskan dia sendiri sudah berusaha cari (Hand Sanitizer) di toko dan apotik kota Manokwari tapi tidak dapat, sehingga dia dan teman-temannya diskusi dengan dosen untuk membuat Hand Sanitizer ini. Sevian menambahkan lagi “walaupun produk yang dihasilkan ini jumlahnya terbatas tetapi dapat dilihat ada perbandingan besar bahwa apa yang kami buat (Hand Sanitizer) sesuai dengan standar WHO, sedangkan yang beredar di pasaran banyak yang tidak atau belum sesuai dengan standar WHO”
Dr. Keliopas Krey, S.Pd, M.Si, Ketua Jurusan Biologi menerangkan bahwa setelah kasus Corona ini muncul pihaknya membeli beberapa jenis Hand Sanitizer yang di jual di Manokwari untuk di ujicobakan hasilnya yang dijual di toko nilai konsentrasinya hanya sampai dengan 60% saja sedangkan standar WHO harus menacapai 75%, itu sebabnya kami berusaha untuk bikin ini sesuai dengan standar WHO dengan tujuan benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan Motto Unipa “Ilmu Untuk Kemanusiaan”. Pak Krey juga menjelaskan walaupun Hand Sanitizer yang dibuat sudah sesuai dengan standar WHO namun tidak bisa diedarkan secara luas di masyarakat sebelum mendapat rekomendasi/ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BADAN POM), hanya bisa di gunakan di kalangan kampus saja”.
Adapun bahan bahan yang dipakai untuk menggunakan Hand Sanitizer komposisinya (Final Concentrastions) sbb : Ethanol 80% (v/v); Glycerol 1,45% (v/v); Hydrogn Peroxide 0,125% (v/v).
Selamat kepada mahasiswa dan Dosen Jurusan Biologi Universiitas papua semoga terus maju dan maju.