UNIPA HARI INI

Ikuti perkembangan di Universitas Papua di sini
April 1, 2022

MAHASISWA MAGANG: PROGRAM MBKM INI MEMBUAT KAMI RASA MEREDEKA SEKALI.

Unipa-Manokwari,(31/3) Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program unggulan mas Nadiem Makarim Menteri pendidikan, kebudayaan Riset dan teknologi Republik Indonesia. Sejak diberlakukan kebijakan MBKM dua tahun lalu, Universitas Papua terus berbenaah diri untuk memberikan dukungan pada kebijakan Mas Menteri Makarim. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Papua (MIPA-UNIPA) melakukan magang MBKM di beberapa lokasi yang tersebar di  manokwari, salah satunya di Biara Susteran Santa Maria SP4 distrik Prafi dan SP8 Masni Manokwari.

Chelsi dan Siti Haja serta beberapa mahasiswa magang MBKM yang sempat di wawancai tentang pengalamannya selama berada di lokasi magang mengatakan bahwa "progran MBKM ini membuat kami merasa sangat merdeka". Hal ini dikatakan karena selama tujuh minggu berada di tempat magang mereka mendapat banyak sekali pengalaman baru yang tidak mereka dapatkan di bangku kuliah, hal baru itu tidak punya hubungan langsung dengan disiplin ilmu di jurusan mereka namun sangat berarti dalam hidupnya. Katanya lagi "Hal itu merupakan pengalaman indah seumur hidupnya".

Pengetahuan baru yang dimaksud adalah mereka belajar cara beternak, berkebun, membuat aneka macam kue, membuat pupuk, membuat tempe, menjahit, anyaman noken, bahkan bisa meramu obat untuk pasien. Pengalaman ini yang dia sebut dengan kalimat "mereka merasa Merdeka sekali". Karena di bangku kuliah mereka belajar secara monoton dan kadang membosankan namun di tempat magang mereka dapat belajar banyak hal baru yang sangat bermanfaat.

Peserta Magang yang berasal dari Fakultas MIPA dengan wajah ceria dan penuh semangat mengajak teman-temannya untuk mau melakukan magang seperti mereka, "Magang seperti itu adalah hal yang sangat baik dan bermanfaat bagi pribadi dan masyarakat lingkungan sekitarnya" kata Siti Haja.

Pimpinan Komunitas Biara Santa Perawan Maria (SPM) SP4 Prafi, Suster Theodora, S.PM mengatakan ia sangat senang dengan kahadiran mahasiswa Unipa di tempatnya, "walaupun baru tujuh minggu disini tapi mereka sudah berbuat banyak untuk Biara ini" kata suster. Lanjutya lagi "Mereka sangat cepat menyesuaikan diri dan terlibat dalam semua kegiatan diantaranya, berkebun, beternak, membuat kerajinan bahkan mereka dapat memeriksa darah pasien dan dapat merakit obat. Ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagi kami". Katanya dengan wajah penuh bahagia".

Sementara itu mahasiswa magang MBKM yang berada dilokasi Asrama SP8 menuturkan hal yang sama, bahwa mereka  merasa sangat nyaman berada di tenga-tenga anak anak asrama yang berasal dari berbagai Kabupaten dan distrik di Provinsi Papua Barat.

Try Handayani, menceritakan pengalamannya "Dia adalah anak bungsu yang dimanjakan dalam keluarga sehingga karakter manja terbawa dalam kehidupannya selama di bangku pendidikan sampai kuliah, suka pilih-pilih makanan, tidak bisa kerja fisik yang berat seperti berkebun dan menanam, tetapi ketika melihat anak-anak sekolah yang jauh dari orang tua namun terlihat bahagia menikmati kehidupan di asrama, makanan yang sederhana dimakan dengan sangat lahap itu mengubah cara berpikir dan gaya hidup saya", Tri Handayani dan Novi Yanti selalu bersama dengan anak-anak, mereka mengajar anak-anak asrama membaca, menulis, berhitung dan berbagai ketrampilan lainnya. Tri sendiri juga mendapat banyak pengetahuan dari pengelolah asrama, seperti cara menjahit, membuat kue dari bahan alami disekitarnya, cara bercocok tanam dan banyak lagi hal baru lainnya. Katanya dengan wajah berseri-seri.

Pengalaman yang diceritakan menandakan bahwa program MBKM ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama setelah ia lulus dari Universitas, kata Wakil Rektor III Unipa Dr. Keliopas Krey, S.Pd, M.Si katanya MBKM ini akan membuat mahasiswa tak hanya dapat meningkatkan kemampuan hard skill maupun soft skill, namun juga diharapkan mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM yang siap di masa depan, membangun relasi dengan mitra Kampus Merdeka, serta menjadi pemimpin masa depan yang menghargai keanekaragaman dan menghargai orang lain. kata Krey. (m/i)

Lampiran Berkas