Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
Manokwari (21/12) Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja, Universitas Papua menyiapkan mahasiswa dengan sumberdaya yang mumpuni sehingga diperlukan ketrampilan tambahan. Melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unipa melaksanakan berbagai pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan sertifikasi Keselamatan, kesehatan dan Lingkungan (K3L) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2021 di Hotel Mansinam Manokwari.
Pada acara pembukaan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unipa Dr. Keliopas Krey, S.Pd, M.Si mengatakan Kantor WR III terus mengupayakan langkah-langkah percepatan tingkat akhir sebelum masuk ke dunia kerja. Sejak dipercayakan menjadi Wakil Rektor III Keliopas Krey sudah hampir 200-300 mahasiswa yang dilibatkan dalam berbagai kegiatan guna meningkatkan soft skill mahasiswa agar siap masuk ke dunia kerja sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM). Kelly Krey Menjelaskan bahwa dalam tahun ini (2021)kantor WR 3 memilih 120 mahasiswa yang siapkan untuk melakukan proyek kemanusiaan di Distrik Manokwari Utara (Pantura), kemudian 48 mahasiswa di kirim untuk melakukan proyek kemanusiaan di Borobudur kepada masyarakat yang terkena dampak kebakaran rumah warga