Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
Manokwari, ppid.unipa.ac.id, (5/5). Rapat Senat Terbuka Universitas Papua (Unipa) yang dilaksanakan pada hari ini Selasa (5/5) di Aula Utama Unipa adalah untuk mendengar penyampaian Visi dan Misi 4 (empat) Kandidat Rektor. Rapat tersebut mulai pada jam 09.00 WIT - 11.30 WIT kemudian dilanjutkan dengan Rapat Senat tertutup guna pemungutan suara penyaringan dari Bakal Calon menjadi Calon Rektor yang didahului dengan pembahasan dan diskusi yang alot kemudian dilakukan pemungutan suara oleh 38 anggota senat yang hadir pada saat itu.
Hasil akhir perhitungan 3 (tiga) nama yang memiliki suara terbanyak ditetapkan sebagai Calon Rektor yang akan bersaing atau akan dipilih kembali pada hari Senin 11 Mei yang akan datang. Jumlah perolehan suara dari masing-masing bakal calon sebagai berikut :
Dr. Meki Sagrim, SP M.Sc. (calon nomor urut 1) memperoleh 17 Suara,
Dr. Ir. Onesimus Yuku, MS (calon nomor urut 4) memperoleh 11 Suara,
Dr. Ruddy A. Maturbongs, M.Si (calon nomor urut 3) memperoleh 6 Suara,
Dr. Selvi Tebay,S.Pi, M.Si (calon nomor urut 2) memperoleh 4 Suara.
Dengan demikian tiga calon yang lolos ke babak berikutnya adalah calon yang memperoleh urutan suara tertinggi (1-3) sedangkan 1 calon dengan suara terendah dinyatakan gugur.
Ketua Pansel Dr. Sepus Fatem, S.Hut, M.Sc, dalam keterangannya mengatakan “Hari ini adalah Proses Penyaringan menuju pemilihan Rektor Devinitif dan itu dilakukan berdasarkan PERMENRISTEKDIKTI Nomor 19 Tahun 2017, kita sudah dapat 4 (empat) calon dengan proporsi total sebanyak 38 Suara. Anggota Senat yang memilih hari ini ada 38 orang dan hari ini juga kita sudah dapat 3 (tiga) nama dengan perolehan suara tertinggi Dr. Meki Sagrim, SP. M.Si (17) suara, diikuti oleh Dr. Ir. Onesimus Yoku, MS (11) suara, dan Dr. Ir. Rudi A. Maturbongs, M.Si (6) Suara. Tiga calon ini akan berkompetisi di pemilihan Rektor devitif pada tanggal 11 Mei nanti. Sementara satu calon yang gugur adalah Dr. Selvi Tebay, Sp, M.Si (4) suara”. Ketua Pansel berharap pada tanggal 11 Mei 2020 unipa sudah punya Rektor devinitif.
Ketiga Calon Rektor yang lolos ke tahap akhir ini merupakan tiga putra terbaik Universitas yang memiliki pengalaman organisasi dan pengalaman manajerial yang baik, hal ini membuat persaingan dalam memperebutkan Kursi Rektor Unipa makin panas sepanas Virus Corona.