UNIPA HARI INI

Ikuti perkembangan di Universitas Papua di sini
October 10, 2022

PEDULI PERUBAHAN IKLIM UNIVERSITAS PAPUA SIAP MELAKSANAKAN SEMINAR INTERNASIONAL DENGAN MENGHADIRKAN PEMBICARA KUNCI DARI EMPAT NEGARA.

Unipa-Manokwari, Semakin banyaknya kejadianbencana terkait iklim akibat perubahan iklim, seperti banjir dan tanah longsor,banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaranlahan/hutan/semak, serta siklon tropis, kejadian bencana yang berdampak parahdi negara negara tropistelah semakin banyak diamati yang mengakibatkan kerusakan dan kehilangankeanekaragaman hayati dan infrastruktur yang lebih tinggi.

peduli terhadapat hal tersebut diatas, Pasca Sarjana(PPs) Universitas Papua (UNIPA) akan mengadakan seminar Internasional padabulan November  (24&25). Tentang  Post graduate Conference “Biodiversity,Conservation and Climate Change in Tropical Countries. Seminar  ini akan menghadirkan pembicara dari berbagainegara dan berbagai daerah di Indonesia. Adapun pembicara dari luar negeri yangakan di hadirkan pada seminar Internasional tersebut diantaranya  Prof. Karl Kim, HawaiiUniversity dan GregoryTaff, WRI (USA), Prof.Sungsu Lee, Chungbuk National University (Korea), Prof. Hiroshi Ehara, NagoyaUniversity (Japan),Dr.Mark Erdmann, CI, (New Zeland).

Sedangkan pembicara dari dalam negeri yang akandihadirkan pada International Conference adalah MenteriLingkungan Hidup dan Kehutanan (Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.),  Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi danGeofisika (Prof. Ir. Dwikorita Karnawati M.Sc., Ph.D.)  dan KepalaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (LetJend TNI Suharyanto, S.Sos, MM.)

Ketua panitia pelaksana Dr. Eng. Hendri,S.Si., M.Si mengatakan pelaksanaanInternational Conference bertujuan untuk menghimpun data dan menerima masukandari para  peneliti dan berbagai pihakyang  peduli dengan lingkungan  untuk selanjutnya dapat menentukan arahkebijakan yang tepat tentang Biodiversitas, Konservasi dan perubahan Iklim dinegara-negara Tropis guna menghindari ancaman global yang sedang dan akanterjadi. Lanjutnya  lagi  dari data yang ada di Indonesia Padatahun 2015, Indonesia mencatat 1.664 kejadian bencana hidrometeorologi,sedangkan pada tahun 2018 jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 3.810 kejadian.Pada tahun 2021. Oleh karena itu  sebagai peneliti merasa bertanggungjawab untukmerncari solusi. Salah satunya melalui International Konference yang  akan dilaksanakan pada bulan November 2022.(m/i).

Lampiran Berkas