Universitas Papua (selanjutnya disebut UNIPA) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000, tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. UNIPA diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2001 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang).
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan di Universitas Papua merupakan bentuk pelaksanaan dari Rencana Induk Penelitian dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat.
Kehidupan di dalam dan di sekitar kampus membawa pengalaman baru yang berbeda bagi setiap mahasiswa. Dengan lokasi kampus yang berada di 4 kabupaten yang berbeda, mahasiswa akan terbawa untuk mengembangkan wawasan yang ke depannya akan bermanfaat bagi Papua.
UNIPA PERKUAT PENDIDIKAN ANAK PAPUA MELALUI KERJASAMA DENGAN YAYASAN TEKNOLOGI INDONESIA JAYA
Oleh:
(m/i)
Manokwari, Papua Barat – Universitas Papua (UNIPA) akan melanjutkan kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya untuk melakukan penelitian dan mengembangkan program GASING (Gampang, Asyik, Menyenangkan) di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan pada hari Senin, 25 Agustus 2025, di ruang rapat rektor UNIPA. Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum, mewakili pihak UNIPA, sedangkan Prof. Yohanes Surya, Ph.D, bertindak atas nama Senior Academic Chancellor Yayasan Teknologi Indonesia Jaya.
Lanjutan kerjasama ini dilakukan setelah melihat hasil kerjasama sebelumnya yang berhasil meningkatkan sumber daya manusia (SDM) anak-anak Papua di beberapa daerah, terutama di Kabupaten Teluk Bintuni.
Bulan lalu, dua peneliti dari UNIPA telah melakukan penelitian di Pelatihan GASING yang berlangsung di Teluk Bintuni. Keduanya melaporkan bahwa banyak topik menarik yang muncul selama pelatihan. Salah satu staf Yayasan Teknologi Indonesia Jaya mengungkapkan bahwa awalnya siswa ragu untuk belajar matematika, namun setelah satu minggu belajar, semangat mereka meningkat. Selama setahun, anak-anak tidak pernah absen, dan hasilnya sangat baik; bahkan Bupati sendiri menguji mereka dengan pertanyaan 2-4 digit, dan semuanya dapat menjawab dengan mudah.
Dalam waktu dekat, mereka berencana untuk menerbitkan paper bersama Columbia University, di mana terdapat satu mahasiswa pascasarjana dari Columbia yang turut serta dalam penelitian di Teluk Bintuni.
Yayasan Teknologi Indonesia Jaya menyampaikan terima kasih kepada Pak Hugo, Rektor UNIPA, atas dukungannya. Mereka berharap kerjasama ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Papua yang berada di timur Indonesia.