UNIPA HARI INI

Ikuti perkembangan di Universitas Papua di sini
November 25, 2019

Wakil Rektor II Unipa Menjadi Pembina Upacara Hari Guru Nasional

Untuk pertama kali sejak Perguruan Tinggi bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada bulan Oktober 2019, Universitas Papua (Unipa) melaksanakan Upacara hari Guru Nasional hari ini (25/11). Upacara yang dilaksanakan di halaman gedung rektorat baru Unipa tesebut dihadiri oleh tenaga pendidik, tenaga Kependidikan dan Mahasiswa Unipa Manokwari.

Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unipa  Dr. Ir. Bambang Nugroho, M.Sc, yang bertindak sebagai pembina Upacara membacakan Amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum membacakan Amanat beliau (WR II) menyampaikan perohonan Maaf dari Rektor yang tidak bisa hadir oleh karena Sakit. Berikut amanat Kemendikbud yang di bacakan oleh WR II Bambang Nugroho selaku pembina upacara.

Assalamu alaikum  warahmatullahi wabarakatuhShalomOm Swastiastu_. Nama Buddhaya RahayuSelamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semuaBapak dan lbu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia  sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk  masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Anda ingin membantu  murid  yang mengalami ketertinggalan  di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk  mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.Anda ingin mengajak murid  keluar kelas untuk  belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan  kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa  setiap  anak memiliki kebutuhan berbeda,tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip  dasar birokrasi.Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak  akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit  dan penuh dengan  ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar  di Indonesia. Namun,   perubahan tidak  dapat   dimulai dari   atas.  Semuanya   berawal  dan berakhir  dari  guru.  Jangan  menunggu aba-aba,  jangan  menunggu perintah. Ambillah langkah  pertama. Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.

  • Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
  • Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
  • Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
  • Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya  diri.
  • Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun  perubahan kecil  itu, jika  setiap  guru  melakukannya secara  serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Lampiran Berkas